5 Warung Kopi ala Anak KBM

Jogja memiliki banyak warung kopi. Daerah Utara, Selatan, Barat, maupun Timur semuanya memiliki warung kopi. Tentunya warung kopi tersebut memiliki ciri khas tersendiri. Dari sekian banyak  warung kopi yang ada di Jogjakarta, hanya ada 5 warung kopi yang layak disinggahi oleh anak-anak Kajian Budaya Media. Berikut pilihannya :

  1. Manut Nite Nusantara

Warung kopi ini direkomendasikan oleh adik saya. Katanya rasa kopinya nikmat dan harganya sangat terjangkau. Dibawah 10 ribu. Pilihan kopinya bermacam-macam. Ada Toraja, Bandung, Gayo dan masih banyak lainnya. Manut adalah tempat dimana kita saling berjumpa satu sama lain. Mulai dari semester 1 hingga semester 2. Awalnya hampir semua anak KBM menghabiskan tiap malam di Manut. Namun seiring berjalannya waktu, hanya 5 orang yang tiap hari ke Manut. Saya, Jarwo, Samid, Hair dan Levi.

Kami terbiasa berkumpul mulai sejak buka yaitu jam 7 malam hingga jam 1 pagi. Tepat Manut mau tutup. Kami terbiasa menjadi pelanggan pertama yang pertama kali muncul di Manut hingga menjadi pelanggan terakhir ketika Manut mau tutup. Bahkan sampai membereskan dan membersihkan warung kopi tersebut.

  1. Omah Kopi

Warung yang terletak di depan SMA 11 Jogja menjadi salah satu alternatif ketika kami bosan di Manut. Harganya murah meriah. Tempatnya remang-remang. Mejanya sedikit. Namun pilihan kopi mulai dari Aceh sampai Papua. Yang patut anda coba adalah Kopi Durian. Ini sangat-sangat spesial. Kami yang ingin menjauh dari keriuhan Jogjakarta, pasti akan ke Omah Kopi.

Di Omah Kopi anda akan menemui bapak dengan usia sekitar 50an yang akan melayani pemesanan kopi. Coba anda bertanya bagaimana proses pembuatan kopi. Blio akan sangat fasih menjabarkan semua. Mulai dari hal paling rumit sampai paling enteng. Blio ramah dan tidak sombong. Ah, memang selalu menyenangkan bertemu dengan peracik kopi seperti bapak Omah Kopi.

  1. Raja Sabi

Warung yang terletak di Jl. Monjali adalah temuan termutakhir bagi anak-anak KBM. Kami mengenal Raja Sabi berkat salah satu dosen saya. Ia mengatakan kepada saya bahwa jika ingin benar-benar merasakan kopi dan masakan Aceh datanglah ke Raja Sabi. Ucapannya terbukti. Kami langsung jatuh cinta terhadap warung kopi tersebut. Kopinya membuat candu bagi siapa saja yang pernah datang ke tempat tersebut. Saking candunya, jika Levi meminum kopi Raja Sabi, maka ia langsung berucap “Gazzzz”. Karena saking nendangnya rasa kopi terutama espressonya.

Harganya murah meriah dan ruangan tanpa WiFi menjadi salah satu alasan kami sering mengunjungi tempat ini. Sejak pertengahan semester 2 sampai semester 4 berakhir, kami selalu mengunjungi Raja Sabi. Mirip seperti Manut. Kami mengunjungi mulai dari jam buka sampai jam tutup. Saking seringnya minum kopi di Raja Sabi, Bang Coy sebagai pemilik warung tersebut sudah hafal tentang pesanan kami. Kami tinggal duduk dan 10 menit kemudian kopi khas Aceh sudah tersedia di depan meja. Oh ya, jangan lupa ambil kudapan rasa Srikaya. Rasanya Mak Legenderrrr.

  1. Kinanthi

Ini bukan sekedar warung kopi. Lebih tepatnya persinggahan. Tempatnya sangat uenak. Kopinya bermacam-macam dan makanannya beraneka ragam. Kami mulai mengunjungi tempat tersebut sejak awal semester 5. Dan sampai tulisan ini dibuat, kami selalu mengunjungi tempat tersebut. Saking seringnya mengunjungi tempat tersebut, pemilik warung tersebut memberi tempat khusus bagi kami. Lantai atas. Baris Pertama. Pas dekat Jendela. Jikalau ingin mengintip asrama Kinanthi, maka tempat duduk tersebut yang paling pas.

  1. Taman Langit

Legenda. Satu kata yang pas buat tempat ini. Kami tak bisa berkata-kata jika harus mengunjungi Taman Langit. Tempat tersebut memang tidak menawarkan kopi seenak Raja Sabi atau Kinanthi. Namun, dari sinilah karya-karya besar telah lahir. Coba kamu tanyakan kepada Levi, Hair, Samid, dan Jarwo seberapa pengaruhnya Taman Langit bagi kehidupan kuliah mereka. Mungkin 1 paragraf tak bakal cukup untuk dituliskan pada halaman persembahan tesisnya.

Di Taman Langit anda akan menemukan kedamaian. Anda bisa melihat dengan jelas Gunung Merapi dengan anggunnya. Mau cari tempat apik buat foto Gunung Merapi ? Datanglah ke Taman Langit.  Taman Langit buka dari jam 9 pagi hingga pemiliknya sudah lelah meladeni pelanggan. Biasanya tutup jam 10 malam. Bisa lebih bisa kurang. Tergantung pemiliknya.

Saya sangat menyarankan bagi anda yang ingin berpetualang ke Jogjakarta, mampirlah ke Taman Langit. Karena dari Taman Langit, anda akan mempunyai kenangan yang menggigit. Cobalah.

4 thoughts on “5 Warung Kopi ala Anak KBM

Leave a comment