Misteri Angka 7 yang Membayangi Najwa Shihab

Najwa Shihab mengumumkan akan berhenti dari Metro TV. Ia memutuskan untuk rehat, setelah berkarir selama 17 tahun. Dengan begitu, acara ‘Mata Najwa’ bakal berhenti pula. Ada apa ini?

Di berbagai linimasa berseliweran berita tentang mbak Nana, sapaan akrab Najwa Shihab. Tak terkecuali di grup WA keluarga saya. Banyak yang menyayangkan mengapa mbak Nana harus undur diri dan ‘Mata Najwa’ harus berhenti tayang.

Ibu saya yang jarang lihat televisi bahkan ikut berkomentar. “Kae ngopo to le, kok acara Mata Najwa mandeg? Diseneni Jokowi po?” Saya nggak bisa jawab. Wong, saya juga bingung. Bak halilintar yang menyambar, memang berita tersebut cenderung hoax.

Mbak Nana sudah mengumumkan keputusannya melalui akun Twitter pribadinya. Salah satu bunyi kalimat yang begitu menyesakkan: “Namun Agustus bukan hanya menjadi yang terakhir bagi Mata Najwa saja. Menjadi reporter Metro TV pada bulan Agustus 2000, perjalanan saya bersama Metro TV juga akan berakhir pada bulan yang sama. Ini adalah Agustus penghabisan.”

Duh, rasanya mbrebes mili membaca kalimat itu. Saya pertama kali bertemu dengan mbak Nana dalam sebuah acara di Salihara. Melihat sambil menatap matanya, membuat saya gentar. Saya pikir dia adalah salah satu perempuan terbaik yang ada di Indonesia saat ini.

Bagi sebagian masyarakat Indonesia, acara ‘Mata Najwa’ bisa dibilang acara wajib. Tidak hanya kaum terpelajar. Kaum awam pun menikmati acara ini. Konon, ketika ‘Mata Najwa’ hadir mulai pukul 20.00 WIB, beberapa kampung di lingkungan saya rela memadatkan jam belajar yang biasanya pukul 19.00-21.00 menjadi 19.00-20.00.

Mbak Nana seakan mampu membius kalangan masyarakat dari menengah ke bawah hingga ke atas. Mau acara ‘Mata Najwa’ digelar di kampung, balai desa, universitas, hingga di luar negeri sana, acara tersebut selalu dihadiri ribuan pasang mata.

Saya meyakini, mungkin bukan acaranya yang bikin sebagian orang termotivasi untuk menontonnya, melainkan kepiawaian mbak Nana itu sendiri. Ia selalu menghadirkan berbagai pertanyaan yang sarat kontroversi.

Pertanyaan yang cerdas tanpa basa-basi itu bisa positif, bisa juga negatif. Yang pada akhirnya membuat narasumber clakep, mingkem, hingga ndelesep. Tak mampu menjawab pertanyaannya. Harus diakui, selain Raisa dan Isyana, ditambah Via Vallen, pesona mbak Nana warbiyasak.

Banyak spekulasi yang beredar, mungkin berhentinya mbak Nana karena episode ‘Live eksklusif bersama Novel Baswedan’. Mereka mengira mbak Nana ditekan dari segala sudut pandang.

Saya rasa kok itu pikiran cupet sekali. Ha, kalau memang cuma permasalahan seperti itu, mungkin sudah dari dulu mbak Nana berhenti. Wong, masih banyak episode yang lebih menghebohkan sebelum episode Novel Baswedan.

Saya malah berpikir, berhentinya mbak Nana karena pemilihan angka saja. Sekarang begini, mbak Nana berhenti tepat 7 tahun setelah ‘Mata Najwa’ beredar. Mbak Nana juga berhenti tepat 17 tahun, yang mana ia berkarir menjadi reporter di Metro TV sejak tahun 2000.

La kok ndilalah, setelah saya cek di dinas kependudukan dan catatan sipil, mbak Nana ternyata lahir pada 1977. Ia adalah putri kedua Quraish Shihab, Menteri Agama era Kabinet Pembangunan VII.

Yang unik, klub sepakbola favoritnya mbak Nana juga memiliki 7 huruf: ARSENAL. Tau kan? Itu lho klub semenjana yang pelatihnya nggak pernah ganti, dan sudah juara Liga Champions sebanyak 7 kali, eh?

Apakah ini sebuah kebetulan? Bisa ya, bisa tidak. Yang pasti, ia berhenti dari media yang membesarkan namanya saat negeri ini dipimpin oleh presiden ke-7, duaarrr…

Ya namanya juga cocoklogi.

Yang jelas, pada 16 September 2017, ia akan menginjak usia 40 tahun. Tentu, ini usia yang kalau kata orang adalah puncak karir seseorang. Ini penting untuk mengetahui apa yang akan dilakukan setelah ini.

Mbak Nana memang belum kasih jawaban yang sah, sah, sah, dan meyakinkan. Cuma kasih kode-kode gitu, ah mbak… Ia hanya berkata kepada salah satu media, “Tunggu saja setelah 3 minggu.” Maksudnya, setelah produksi ‘Catatan Tanpa Titik’ yang akan ditayangkan pada akhir Agustus, 3 minggu kemudian, ia akan memberi jawaban pasti.

Kalau sudah begini tentu masyarakat dibuat keheranan. Apakah ‘Mata Najwa’ akan kembali dengan konsep ‘Mata Najwa Reborn’ atau mbak Nana akan hadir dengan tampilan yang berbeda? Misalnya, ‘Hijabnya Mbak Nana’, gitu?

Atau, jangan-jangan, ia akan memproklamirkan akan mencalonkan diri sebagai presiden pada 2019? Atau, menjadi ketua partai kayak mbak Grace Natalie? Ya namanya juga spekulasi, sama halnya dengan spekulasi yang canggih-canggih soal di balik pengunduran diri beliau.

Tapi kalau boleh kasih saran, mending mbak Nana benar-benar rehat. Jangan pernah kembali muncul di televisi. Kalau perlu benar-benar menghilang dari seluruh media sosial. Nggak perlu aktif di Instagram, Twitter, ataupun Telegram. Jadi ibu rumah tangga aja, mbak. Lho kok? Baper ini…

Kenapa saya bilang begitu? Karena kalau mbak Nana sudah benar-benar menghilang lalu tiba-tiba muncul lagi, maka saya akan berkata, “Mbak Nana, yang kamu lakukan ke kami itu, jahat…”

Dimuat di voxpop.id tanggal 9 Agustus 2017. 🙂