20 November 2019. Mungkin hari ini bukanlah hari spesial bagi banyak orang. Tapi, bagi kami, tanggal tersebut menandakan tepat lima bulan Bhre Aksara Kautsar hidup dan menuangkan kegembiraan bagi keluarga kecil kami.
Kami barangkali tak menyangka. Bhre tumbuh begitu cepat dan melesat. Semula jika menangis, dia seperti berteriak, mengeluarkan airmata, hingga membuat bising tetangga-tetangga sebelah, saat ini tetap berteriak, sih, tapi jarang.
Saat ini dia sedang memasuki fase menggigit benda apa pun yang dipegangnya, melihat benda-benda yang berwarna terang, tengkurap, memperhatikan orang-orang yang sedang berdialog, dan umak-umik seperti hendak menginginkan atau menolak sesuatu.
Yang tak berubah darinya hanyalah satu. Dia tetap menyunggingkan bibir, tertawa –kadang bersuara, tapi lebih sering tidak—kepada siapa saja yang mengajak berbincang dengannya. Baik itu kami maupun orang-orang yang pertama kali dilihatnya.
Barangkali itu petanda yang baik bagi kami. Seperti memberikan makna bahwa dia sangat gembira dan bahagia. Apakah itu karena efek makan coklat yang dilakukan oleh istri saya selama empat bulan menjelang Bhre lahir? Bisa jadi. Yang jelas, kenyataannya demikian.
Sesaat lagi, dia akan memasuki fase di mana berlatih MPASI, semacam makanan pengganti ASI. Dia akan menemukan hal baru. Begitu pula dengan kami, yang akan beradaptasi cara baru.
Saya menuliskan cerita ini agar tidak ingkar pada ingatan. Bahwa ada hari di mana saya mampu mengingat masa-masa menyenangkan selama lima bulan dengan Bhre. Dan tentu saja, berharap jika dia menemukan catatan ini, dia akan membaca sampai akhir hingga menemukan kalimat terakhir.
“Kami sayang Bhre Aksara Kautsar”.
Kubik Berjalan 