Sumber: bbc.com
Saat ini, di seluruh media Indonesia hingga internasional, semua memberitakan Lord of Setya Novanto. Mulai dari situs liberal hingga radikal. Mulai dari situs berjudul click bait hingga situs click unbait. Semua sepakat. Setya Novanto akan menjadi manusia terpopuler di tahun 2017.
Kehebohan beritanya mampu menutupi berita–yang sejatinya–lebih penting.
Pertama, BPJS akhirnya mengakui bahwa sumbangsih perokok terhadap dunia kesehatan begitu besar. Buktinya, dana cukai rokok sangat dibutuhkan untuk menutupi defisit dana BPJS.
Kedua, sejak Senin (21/11/2017) secara resmi Pertamina menaikkan harga bensin jenis Pertamax menjadi Rp8.400,-. Kalian pasti belum tau kan? Ini memang pengalihan isu. Dan dipilihlah Setya Novanto menjadi korban pengalihan isu. Sungguh mulia, Lord SN.
Ketiga, saya mau menerbitkan buku. Tolong dibeli ya. Makasih.
Oleh karena itu, melalui tulisan ini, saya akan menulis “Curhat Terbuka Untuk Setya Novanto.”
Lord of Setya Novanto yang terkasih,
Begini Lord. Anda pasti tahu bahwa lini masa dipenuhi dengan namamu. Meme milikmu hingga ada lagu yang berkisah tentangmu. Sesungguhnya kami lelah. Tidak betah. Dan ingin muntah.
Tapi kami sadar. Berkat kasusmu yang sungguh mendunia dari Polewali Mandar hingga Madagaskar, rakyat Indonesia kini telah bersatu. Rakyat Indonesia yang (pernah) terbelah menjadi kedua kubu karena pilpres, untuk saat ini agaknya bernafas lega. Mereka mampu bersatu padu tanpa ada tendensi untuk saling melontarkan obrolan saru.
Anda lihat? Baik kubu yang suka bikin demo berjilid-jilid maupun kubu yang suka bubarin pengajian, mereka saling merangkul. Bersatu padu untuk membencimu dan mencacimu. Seakan anda adalah musuh bersama bagi kedua kubu.
Saya tak habis pikir. Dari mana anda mendapatkan ide–yang sedemikian brilian–itu untuk menyatukan pikiran dan hati–yang terlanjur runtuh karena gontok-gontokan yang tak akan ada habisnya? Saya jadi sepakat ketika sebuah pesantren memberi gelar KH kepada anda. King of Human. Raja Manusia. Sangat layak namun khayal.
Lord of Setya Novanto yang tersayang,
Begini Lord. Indonesia sedang gencar-gencarnya mempromosikan pariwisatanya. Melalui slogan Wonderful Indonesia, per April 2017 lewat The Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI), Indonesia mampu menembus peringkat 42 dunia. Peringkat yang naik cukup tinggi jika dibandingkan di tahun 2015, Indonesia hanya menermpati peringkat 70.
Anda tau itu karena apa? Ini tak lain karena banyak tempat-tempat wisata Indonesia yang unik sekaligus asyik. Jokowi berencana meningkatkan pariwisata dengan membuka tempat-tempat wisata yang baru.
Bak gayung bersambut. Pekan lalu, anda berhasil membuka tempat wisata baru. Apa itu? Tiang listik. Asal anda tahu, di tempat ‘kecelakaan’ tersebut kini ramai dikunjungi masyarakat. Saat ini, memang hanya masyarakat dari Jakarta Selatan yang sering berkunjung.
Menurut penerawangan, pekan akhir nanti diperkirakan masyarakat se Jabodetabek akan mengunjungi tempat tersebut. Dan tentu saja mereka penasaran. Apa yang membuat mereka penasaran? Bakpao.
Ya, mereka sedikit bingung. Bagaimana caranya mobil dengan kecepatan 20 km/jam mampu membuat anda mengalami benjolan sebesar bakpao? Ini menarik disimak. Diperkirakan di sekitar tempat tersebut akan bermunculan wahana baru. Seperti, foto dengan boneka bakpao, test drive menggunakan mobil-mobilan kemudian melaju dengan kecepatan “tinggi”, dan foto selfie dengan kumpulan meme anda.
Lord tak perlu khawatir atau buru-buru melaporkan ke pihak berwajib. Saran saya, kumpulkan saja meme tersebut. Uruslah hak cipta dan hak milik. Niscaya, jika nanti anda dinyatakan bersalah, kantong anda tak akan pernah menyerah.
Karena mengambil judul lagu dari Efek Rumah Kaca bahwa pasar bisa diciptakan, cipta bisa dipasarkan maka anda bisa mengimplementasikannya dengan sempurna. Dan jangan lupa beri slogan pada hak cipta meme anda. Seperti contoh “Sedikit Tiang, Banyak Meriang.”
Lord of Setya Novanto yang tertampan,
Saya cukup kaget ketika ternyata masa lalu anda begitu gemilang. Di usia 21, anda pernah menjadi model bahkan mendapat gelar sebagai pria tertampan. Jadi wajar, ketika wajah anda mendapatkan benjolan sebesar bakpao maka tiang listrik yang harus disalahkan.
Kok bisa-bisanya tiang merusak ketampanan anda yang sungguh absolut. Saya tahu, anda telah mengganti pengacara dari Fredrich Yunadi menjadi Otto Hasibuan. Ya, tampaknya anda benar-benar paham mana pengacara yang mampu membantu menyelamatkan anda. Dengan track record Otto sebagai mantan pengacara Jessica dalam kasus kopi sianida, saya yakin anda meraih hasil yang terbaik di pengadilan.
Cuman begini.
Kalo pun nantinya anda dinyatakan bersalah, ya sudah mbok ngaku kalah. Toh, anda kan sudah meraih empati dari manapun. Sudah dibantu pengacara terbaik, eh masih mendapat ‘bantuan pula’ dari si Nazaruddin. Saya lama tak mendengar kabarnya. Kok tiba-tiba sudah muncul di kasus anda. Ajaib.
Ingat Lord, kebaikan-kebaikan anda sungguh tak terhingga. Menyatukan pikiran dan hati 260 juta rakyat Indonesia pasti sulit. Sampai-sampai Jusuf Kalla bilang kalo anda termasuk orang sakti. Tak ada yang menyangkal secuilpun ungkapan Jusuf Kalla.
Oleh karena itu sebagai penutup, izinkan saya mewakili seluruh rakyat Indonesia untuk mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada anda. Karena anda, Indonesia lebih berbahagia.
Jika ada slogan populer yaitu Vini, Vidi, Vici maka anda telah menciptakan slogan serupa dan bahkan lebih populer.
Sakti, Sikat, Sakit.