Mana yang lebih penting ? Proses atau Hasil ? Ada yang bilang “Yang paling penting adalah hasilnya baik entah prosesnya kayak gimana”. Namun ada pula yang bilang “pelajari dulu prosesnya nanti kita akan menuai hasil yang baik”. Perkataan atau pernyataan tersebut seringkali menyita perhatian dan menelusuri alam pikiran bahwa hal tersebut layak diperdebatkan.
Katakanlah itu sepakbola. Terkadang penonton lebih mementingkan hasil daripada proses. Bermain cantik itu urusan no.2 sedangkan kemenangan itu urusan no.1. Apalagi jika anda mengamati sepakbola Indonesia. Kalah dicaci dan menang dipuji. Disadari atau tidak, penikmat bola Indonesia pasti akan berkata seperti itu. Kalo saya salah, mungkin anda hanya menyanggah.
Katakanlah itu cinta. Ada manusia yang jomblo menahun. Manusia tersebut bukannya mengecilkan proses melainkan hasilnya yang kurang mujur. Ada pula manusia yang gonta-ganti pacar. Manusia tersebut bukannya menghidupkan proses melainkan kemujuran selalu berada di pihak dirinya. Jomblo atau tidak jomblo itu tidak selalu melewati proses. Memang manusia jomblo diciptakan untuk membuat (nilai) daripada hasil (selalu) buruk. Ngerti, mblo ?
Katakanlah itu ujian. Contoh, anda belajar terus menerus demi mendapatkan hasil yang maksimal. Ternyata ekspektasi anda meleset. Bandingkan dengan teman anda yang notabene malas tapi ternyata ekspektasi di luar dugaan baik. Lalu siapa yang harus disalahkan ? Proses atau hasil ? Kalo kata masyarakat Indonesia, “Kita sudah berusaha maksimal, sayangnya hasil kurang memuaskan semua pihak”.
Anda tentunya ingin melalui proses yang baik kemudian mendapatkan hasil yang baik. Semua orang pasti inginnya begitu. Namun pelaksanaannya terkadang tidak sesuai harapan. Jika harapan tidak sesuai dengan kenyataan maka muncul masalah. Alhasil bisa saja diantara proses menuju hasil, ada yang namanya masalah.
Masalah. Manusia lebih suka menyimpan masalah daripada mempersoalkan masalah. Menurut saya masalah itu penting. Bahkan cukup penting. Terkadang manusia lupa bahwa masalah itu bisa datang kapan saja. Kalo datang di akhir pasti banyak yang berkata ‘Nasi sudah menjadi Bubur’. Keterlambatan dalam mempersoalkan masalah yang membuat hasil kurang memuaskan. Masalah lebih suka dihindari daripada dihadapi. Jujur, terkadang saya pun melakukannya. Anda pasti juga pernah melakukannya bukan ? Tidak semua ucapan dari motivator mampu diimplementasikan dengan baik oleh pendengar.
Lalu, kalo sudah ketemu masalah, masihkah kita memperdebatkan mana yang lebih penting antara proses atau hasil ? Lebih baik tanya ke lubuk hati yang paling dalam karena tidak semua urusan harus memperdebatkan proses atau hasil. Ya. Tanya lubuk hatimu.